bel apartment nanon berbunyi, ia yakin itu adalah makanan yang ia pesan di restoran cepat saji yang sengaja ia pesan untuk teman teman dan dirinya. Tak lama makanan datang bel apartmentnya kembali berbunyi tetapi diikut dengan teriakan teman temannya
“nanoooooooon, main yuk” mereka mengucapkan dengan kompak, senyum nanon merekah ia pun membukakan pintu untuk mereka dan mempersilahkan masuk
“WANGI~~~~” teriak Fiat saat mencium wangi makanan yang memenuhi kamar Nanon
“eh non asli gue laper, lo cerita sambil kita kita makan ya” ujar Marc sambil membuka bungkusan makanan. “makanan makanan gue, tempat juga tempat gue” sindir nanon
“lo yang bilang anggap rumah sendiri kan non?” balas Marc yang langsung diberi kekehan oleh Nanon
“gue mulai cerita ya nyet” nanon membuka galeri hp nya yang menunjukan identitas mew suppasit jongcheveevat dan suaminya. “terus?” lirik Chimon sambil mengunyah makanannya
“ohm anaknya” jawab nanon santai
Marc dan Fiat langsung menyemburkan makanannya
“DEMI APA ANJING????” teriak Fiat heboh, “iya, Ohm Pawat Jongcheveevat” jawab Nanon santai
“kan udah gue bilang gue familiar tuh namanya Ohm itu” jawab Chimon cepat, “taunya bener anak pengusaha sukses parah” lanjutnya.
“terus kemaren dia jemput gue pake mclaren dong anjing, mana warna orange yang eye catching kan ya buset gue aja pake baju kek gembel keluar dari mobil mahal” Nanon mulai meceritakan semua yang kemarin ia lalui.
waktu menunjukan pukul 6 sore, Chimon, Marc, dan Fiat memutuskan untuk pamit pulang ke rumah mereka masing masing setelah puas bermain game VR di apartment nanon.
Nanon menutup pintu apartmentnya, sepi. Nanon duduk di ujung kasurnya memainkan ponselnya, tak lama dari itu HP nanon berdering menunjukan nama Ohm Pawat di layarnya.
'halo, non' sapa Ohm,
“kenapa Ohm? tumben telfon” tanya nanon to the point.
'kenapa? gaboleh?'
“aneh aja sih” balas Nanon.
'mau denger suara lo aja' ceplos Ohm
“dih? sehat lo?”
'sehat dong, btw lo udah makan?' tanya Ohm
“belom, kenapa? mau ngajak gue keluar?” Nanon yakin pasti Ohm akan mengajaknya keluar untuk mencari makanan
'kaga, geer lo' tawa Ohm terdengar jelas di telinga nanon
“anjing” umpat Nanon
'apartment lo nomer brp non?' tanya Ohm
“1822, mau kirim makanan ya?”
'geer lagi lo'
“ohm anjing, bye” Nanon mematikan sambungan telefonnya dengan kesal. Nanon kira Ohm adalah orang yang romantis yang akan mengajaknya jalan untuk mencari makan atau akan mengirimkan makanan, harapannya terlalu tinggi. Padahal ia bukan siapa siapa Ohm.