ponsel nanon berdering, nanon yang sedang memakai sepatu langsung mempercepat gerakannya dan mengangkat telefon tersebut,
“non, gue di lobby apart lo, gue tunggu ya” ucap yang di sebrang sana.
“i-iya tunggu, gue turun” jawab nanon gugup
“kok lo malah gugup, buruuu” nanon yang tersadar langsung bergegas menutup pintu apartment nya dan sedikit berlari menuju lift
“mobil gue warna orange ya”
“mobil lo angkot?” ceplos nanon, terdengar kekehan ohm di sebrang telfon sana lalu ohm mematikan panggilannya
nanon bergegas keluar lift dan menuju lobby, dari kejauhan ia bisa melihat mobil yang pawat maksud.
'DEMI APA ANJIR MOBILNYA ITU' teriak batin nanon, ia sempat terdiam beberapa detik sampai ia mendengarkan suara klakson ia langsung tersadar dan berjalan bingung ke arah mobil orange tersebut. Ohm membuka kaca bagian penumpang lalu tersenyum lebar melihat ke arah nanon
“masuk non, mau bengong sampe kapan” ucap ohm sambil tertawa kecil, lalu diikuti oleh nanon yang membuka pintu mobil tersebut dan masuk ke dalam mobil.
“non? ko lo diem aja?” tanya pawat sekali lagi
“bentar” ucap nanon pelan
“kenapa? ad yang ketinggalan?”
“ohm, jujur sama gue lo siapa?” nanon mulai berani menatap manik Ohm
“gue ya ohm pawat” jawab ohm bingung
“MAKSUD GUE NGAPAIN NGE JALAN SAMA GUE PAKE MOBIL BAGUS BANGET????? PADAHAL CUMA MAU NONTON” teriak nanon heboh, ohm tertawa lalu mendekatkan badannya ke arah nanon, nanon menahan napasnya sambil memerhatikan gerak ohm yang ternyata ohm memakaikannya sabuk pengaman.
“mobil gue dirumah cuman sisa ini doang non, yang lain lagi di service” ohm mulai menjalankan mobilnya keluar dari area apartmen nanon. nanon masih mencerna semua perkataan dan perbuatan ohm
“lo anak siapa sih ohm?” tanya nanon random
“anak papi daddy gue lah”
“bentar........”
“iya, seperti yang lo pikirkan non” manik ohm masih fokus ke jalanan, sekali kali ia melirik ke arah nanon
“nama panjang lo siapa?” tanya nanon lagi
“ohm pawat jongcheveevat” jawab ohm lancar
“DEMI APA ANJING?????? LO ANAK PENGUSAHA SUKSES BANGETTT??????” teriak nanon heboh, ohm tertawa melihat mimik muka nanon yang terkejut bukan main.
“KOK LO GA BILANG? DAN KENAPA GUE GATAU???”
“gue gamau deket sama orang karena orang itu tau latarbelakang gue, ngerti gasih maksud gue?” jawab ohm santai
“ngerti, dalam kasarnya lo gamau orang liat lo karena lo kaya kan?” ohm menganggukan kepalanya lalu mengangkat sebelah tangannya untuk mengusap yang lebih tepatnya mengacak ngacak rambut nanon
“ih, rambut gue berantakan ntar” keluh nanon sambil menjauhkan kepalanya dari gapaian tangan ohm
“tinggal lo rapiin aja lagi padahal” protes ohm sambil tertawa dan melanjutkan perjalanannya menuju mall.