kampus
Ohm tersenyum kecil membaca pesan Nanon saat dirinya mengetahui Ohm berada di kampusnya, ia duduk di depan minimarket yang tadi ia kunjungi, menunggu Nanon yang katanya berlari menuju minimarket.
Ohm menyadari sedari tadi ia mendapatkan tatapan memuja bak artis dari semua perempuan yang lalu lalang walau sebenarnya ia benar benar tidak memerhatikannya tetapi tetap saja ia bisa merasakan tatapan dan bisikan bisikan orang.
Tak lama dari itu, pandangannya melihat Nanon yang sedang berlari heboh menuju arahnya, matanya mencari tubuh Ohm. Nanon tersenyum lebar saat maniknya bertemu manik Ohm yang melihatnya dari jauh lalu kembali berlari.
“HUAH CAPEK” Nanon menghela nafasnya dengan keras sambil mengelap keringatnya saat ia sudah tiba di hadapan Ohm. Ohm mengeluarkan tissue dan minuman yang sempat ia beli saat membaca pesan Nanon.
Tangannya menuju dahi Nanon, mengelap peluh keringat yang menetes di pelipisnya lalu turun menuju lehernya dengan sangat pelan. Nanon tersenyum mendapat perlakuan tersebut, ia tau pasti kekasihnya sudah tidak marah lagi.
“kenapa cabut? padahal tanggung jam 12” Tanya Ohm sambil membukakan tutup botol minuman untuk Nanon lalu menyodorkannya.
“lagian aku denger katanya kamu ngobrol sama perempuan, jadi aja aku cabut lari kesini” jawab Nanon kesal setelah meneguk minumannya.
“itu aku nanya gedung fakultas kamu dimana” jawab Ohm datar
“IH NGOMONG DONG TAU GITU AKU GA CAPEK CAPEK LARI” teriak Nanon dengan gemas, gedung fakultas Nanon dengan minimarket mungkin bisa dibilang tidak jauh tetapi tidak dekat juga, yang artinya cukup lelah jika ia berlari.
“padahal cuman nanya, gaakan kesana” Ohm menyandarkan tubuhnya sambil menyilangkan kedua lengannya di depan dadanya dan kakinya yang ia silangkan di atas pahanya.
“kamu masih marah?” Nanon mendekatkan badannya ke arah Ohm, mencoba memerhatikan gerak gerik kekasihnya, mencoba mencari kebenaran ucapan kekasihnya.
“yaudah aku juga marah” Nanon menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya dengan sengaja memajukan bibir bawahnya, pertanda ia kesal.
Ohm yang melihat pemandangan di depannya benar benar tidak tahan, ia tidak bisa melakukan silent treatment untuk kekasihnya dalam waktu yang lama. Bisa-bisa ia yang gila sendiri menahan semua kegemasan kekasihnya.
“terus kalau masih marah ngapain ke sini? tebar pesona gitu?” lanjut Nanon
“iya” balas Ohm tak mau kalah
“Oh yaudah sih, gue juga mau cari cowok buat gue ajak hang out.”
Ohm yang mendengar perkataan Nanon ikut panik karena Nanon sudah mengangkat bokongnya yg mengartikan bahwa ia akan beranjak. Ohm langsung menarik jemari lembut Nanon, membawanya untuk kembali duduk.
“eh engga gitu nanon sayang” Nanon menahan senyumnya, senang mengetahui bahwa kekasih sudah tidak marah lagi
“terus ngapain kesini?”
“silaturahmi kelamin” jawab Ohm sekenanya yang terbilang asal ceplos.
“anjing, udah ah” tawa Nanon lepas saat mendengar pernyataan Ohm
“ayok?” Ohm berdiri dari duduknya dan menjulurkan tangannya, mengajak Nanon untuk mengikuti jejaknya.
“kemana anjir paw? ah mager, masih cape” rengek Nanon dengan kedua tangan yang terangkat, seperti meminta gendong. Ohm menjongkokkan badannya memunggungi Nanon.
“yes!!!” tanpa bertanya, Nanon menaiki punggung kekasihnya dan langsung melingkari kedua lengannya dan kakinya di leher dan pinggang kekasihnya.
“MENUJU TAK TERBATAS DAN MELAMPAUINYAAAA” tangan Nanon memeragakan pose superman sambil berteriak slogan buzz lightyear, tidak nyambung. Ohm tertawa mendengar teriakan Nanon, mereka pun menjadi pusat perhatian semua warga kampus yang berlalu lalang. Langkah Ohm menuju lahan dimana ia memarkirkan mobilnya lalu mereka pergi meninggalkan kampus, berkeliling dunia katanya.