“non, apart kamu punya rooftop kan?” Ohm menegakan badannya
“ada, mau ngapain?” Nanon memalingkan wajahnya menatap Ohm, senyum Ohm merekah mendengar jawaban Nanon.
“ke rooftop yuk? liat bintang, katanya hari ini langitnya bagus.” ajak Ohm, Nanon melepas bantal yang bertengger di lehernya dan menatap Ohm dengan berbinar dan mengaggukan kepalanya dengan antusias. Ohm tersenyum dan mulai bangkit dari kasur dan menuju pintu. Nanon mengikuti jejak Ohm.
mereka duduk di kursi taman rooftop apartment Nanon, menatap langit bintang, baik Nanon maupun Ohm tidak ada yang memulai percakapan. keduanya menikmati pemandangan malam ini.
“Ohm, satu dari seribu aku mau kamu” Ucap Nanon memecahkan keheningan antara mereka berdua.
“tumben?” Ohm yang mendengar kalimat Nanon terkejut, jarang sekali Nanon membicarakan hal random apalagi tentang “ke-bucinan” mereka.
“ish, matiin suasana aja lo nyet” Ohm yang mendengar ocehan Nanon tertawa kecil, matanya masih menatap bintang.
“aku mau nanon, dari sekarang sampai selamanya” Gumam Ohm
“cringe abis, liat nih merinding” Nanon menunjukan tangannya, Ohm tidak menggubris ucapan maupun gerakan Nanon, ia masih menatap langit.
“non, susu apa yang indah?” tanya Ohm, Nanon tahu pasti Ohm akan menggombalinya habis habisan ia heran mengapa Ohm mempunyai banyak sekali gombalan yang bisa membuat dirinya tersipu.
“apa?” tanya Nanon dengan antusias, ia tidak sabar mendengar kata kata cringe dari kekasihnya.
“susu kamu”
”....”
“ANJING OHM GUE KIRA BAKAL NGE GOMBAL MALAH MESUM!!” Ohm tertawa, suara tawanya renyah, kedua matanya menyipit, kedua sudut bibirnya terangkat. Nanon jatuh hati.
“May we have many more sunrises, sunsets, and Nights together. Nanon” sebelah tangan Ohm menggengam tangan Nanon dengan erat sambil mengelusnya dengan ibu jarinya.
“Non, kayak gini sepanjang malem untuk menatap bintang yuk?” kedua matanya menatap manik Nanon penuh harap. Nanon mengerjapkan matanya saat kedua maniknya bertemu manik Ohm, pipinya memerah.
“dingin bego” Nanon memutuskan kontak mata antara dirinya dan Ohm lalu melanjutkan menatap langit.
Ohm menarik dagu Nanon untuk mempertemukan kedua manik mereka, baik Ohm maupun Nanon tidak ada yang berbicara bahkan bergerak dalam beberapa detik. Ohm memajukan wajahnya mendekati wajah Nanon, menghapus kedua jarak antara keduanya. Bibirnya menyentuh bibir Nanon dengan lembut.
Hari ini, di bawah gemerlap bintang, Ohm dan Nanon mengutarakan semua perasaan mereka.