pagi hari

Ohm mengemudikan mobilnya dengan cepat, Nanon membuatnya kalang kabut di pagi hari, semua kata kata yang Nanon kirim benar benar ambigu. Tak lama dari itu Ohm mulai memasuki basement apartment Nanon dan bergegas menuju lift dan memencet lantai dimana Nanon tinggal.

Ohm menekan bel sesampainya ia di depan pintu apartment Nanon, tak lama dari itu Nanon membuka pintu apartmentnya betapa terkejutnya Nanon saat Ohm tiba tiba menciumnya seperti tidak ada hari esok.

“Ohm..” panggil Nanon di sela sela ciumannya sembari mendorong pelan dada Ohm, napasnya terengah, Ohm masih menciumnya, mengabsen gigi Nanon dengan lidahnya.

Ohm melepaskan ciumannya kedua hidung mereka masih menempel, maniknya menatap Nanon dengan lekat.

“sana ih” Nanon mendorong dada Ohm lalu menarik tangan Ohm

“bantuin pindah-pindahin barang, aku bosen kamar nya gini, terus gakuat pindahin sendiri sama angkatin galon” Ohm yang mendengar perkataan Nanon menganga.

“bentar, kamu nyuruh aku ke apart kamu buat bantuin kamu beresin kamar?” Nanon menganggukan kepalanya dengan polos

“kamu kira emang apa?” Ohm menggelengkan kepalanya dengan cepat lalu membantu Nanon melakukan tugas yang tadi Nanon sebut.

“abis bersihin sama pindah pindahin barang kita cuddle sambil nonton” semangat Ohm memuncak, Nanon yang melihat Ohm tersenyum lebar.