sore hari
Nanon menggeser pintu ruang rawat Ohm lalu berjalan menuju tempat tidur Ohm
“Nih” Nanon menyodorkan bungkusan plastik berisi pisang yang diminta Ohm
“makasih sayang” Ohm mengambil pisang lalu memakannya dengan lahap
“nih susu nya” Ohm tersenyum sambil mengunyah pisang di mulutnya
“Ohm” panggil Nanon
“aku mau jelasin masalah kemarin ya?” Nanon duduk di ujung kasur Ohm sambil memegang tangan Ohm
“gausah non, udah aku maafin. lagian kamu sekarang di sisi aku terus kan” Nanon menggeleng kepalanya
“tetep harus aku jelasin” Ohm hanya pasrah mengangguk kepalanya lalu memberikan kulit pisang tadi ke Nanon
“Kemarin aku dijodohin, orang tua aku gatau kalau aku punya pacar, dan kalau pacarnya itu kamu” Ohm tersenyum
“terus tadinya kemarin tu aku mau jelasin ke orang tua aku tentang kamu selagi dinner, tapi kamu malah kecelakaan” Lanjut Nanon
“terus sekarang orang tua mu gimana? udah tau?” Nanon menganggukan kepalanya
“udah aku kira mereka gaakan nerima aku, apalagi papi aku tegas banget orangnya makanya aku ga berani bilang. aku baru bilang pas kamu masuk rs”
“syukur deh udah direstuin sama keluarga kamu, tinggal nikah gasih?” Ohm tersenyum lebar menampilkan giginya yang rapih
“NGADI NGADI, KULIAH AJA BELOM KELAR” Nanon menepuk pelan tangan Ohm, mendengar jawaban Nanon seperti itu malah membuat Ohm gemas sendiri.
“katanya semoga kamu cepet sembuh, gabisa nengok soalnya ada urusan mendadak ke luar negeri” Ohm mengeratkan genggaman tangan Nanon
“Sini tiduran sebelah aku” Ohm dengan susah payah menggeserkan badannya agar Nanon bisa naik ke atas kasur nya.
“eh eh gausah ntar kamu sakit badan gue lagi ribet dah” Nanon menahan gerakan Ohm
“please? ingin pelukan” Ohm menarik tangan Nanon ke arahnya, memaksanya agar ikut tidur disebelahnya. Nanon mengikuti permintaan Ohm, kepalanya ia senderkan di dada Ohm dengan badan yang menghadap kekasihnya, tangan kanan Ohm yang tidak di infus menangkup kepala Nanon sambil mengelus rambut Nanon.
“Non, lucu ya kita ketemunya gara gara snapchat”
“ih, itu aku gatau loh kalau screenshoot bakal ketauan” Nanon tertawa kecil mengingat kelakuan bodohnya Ohm pun ikut tertawa mengingat kelakuan Nanon.
“belom lagi kamu nembak aku gajelas gitu, cheesy banget anjing”
“HEH itu butuh keberanian tau ga walaupun itu cheesy juga” Ohm menjitak pelan kepala Nanon, mereka berdua tertawa.
“Terus aku inget muka jelek kamu pas tiba tiba aku cium di mobil HAHAHAHAHA KAYAK FOTO SNAPCHAT KAMU” Tawa Nanon lepas mengingat ekspresi Ohm saat itu ditambah foto snapchat Ohm yang terlihat seperti kodok.
“Non, sedih”
“kenapa lagi? jangan aneh aneh” Ohm terkekeh
“si orenji penyok” Orenji, mobil Mclaren orange kesayangan Ohm yang penyok karena kecelakaan.
“beli lagi lah, jangan kaya orang susah” Nanon menjawab dengan enteng yang dibalas tawa oleh Ohm.
“non, bisa mundur dikit ga?” tanya Ohm tiba tiba
“apa? cakep gue kelewatan? emang” jawab Nanon percaya diri, ia tahu bahwa Ohm akan menggombalinya, ia sengaja belajar banyak tentang gombalan karena hobi Ohm yang bikin ia tersipu.
“ga gitu” jawab Ohm,
“munduran beneran badan kamu goblok, dada aku engap. dikira aku bakal gombalin kamu apa? hahahahahahaha” lanjut Ohm sambil tertarwa
“anjing” jawab Nanon dengan wajah kesal sambil memundurkan badannya dan memindahkan kepalanya jadi disebelah kepala Ohm.
“hahahahaha, jangan marah dong ih ini beneran engap” Nanon memutar kepalanya jadi menghadap Ohm yang sedang menatapnya
“engap liat kamu, jadi nambah sayang” Jarak wajah mereka berdua benar benar dekat, bahkan kedua hidung mereka hampir bersentuhan.
“apaan ah, udah sana tidur” Nanon memalingkan wajahnya, pipinya memerah. Ohm yang melihat reaksi Nanon tersenyum lalu mencium pipi Nanon.
Mereka menghabiskan sore berdua berpelukan diatas ranjang rumah sakit sambil tertawa menceritakan hal hal lucu yang mereka alami. Mudah membuat Nanon tersenyum, tatap saja matanya selama 5 detik, ia akan melampirkan senyum malu malunya sambil menutup mukanya, gemas.